Tari lilin Minang kabau

Selain tarian larangan, Minangkabau juga memiliki tarian lilin. Tarian ini biasanya dilakukan untuk menyambut malam ke-21 Ramadhan. Pada saat itu para penari berpasangan pria dan wanita, kemudian menyalakan lilin di piring kecil untuk menari.




Tari Lilin terinspirasi dari cerita rakyat Minangkabau tentang seorang gadis yang ditelantarkan oleh tunangannya. Cincin pertunangan gadis itu juga hilang, jadi dia mencarinya sampai larut malam dengan lilin di atas piring.


Nah, latar belakang dari gerakan tarian ini adalah sang gadis membungkuk dan meliuk-liuk seperti sedang menari. Penari akan bergerak dengan anggun untuk menjaga nyala lilin tetap menyala.

LihatTutupKomentar